Transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) bisa dilakukan di Jepang mulai 17 Agustus 2025, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan RI. Sementara itu, transaksi QRIS di China diperkirakan bisa dilakukan akhir tahun 2025.
Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, saat ini penggunaan QRIS lintas negara telah mencakup beberapa kawasan Asia Tenggara. QRIS sudah dapat digunakan untuk transaksi di Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Ekspansi ini menjadi bagian dari upaya BI memperluas interoperabilitas sistem pembayaran digital Indonesia secara global. Tak hanya itu, BI juga menargetkan QRIS bisa digunakan di Arab Saudi, khususnya untuk mendukung kemudahan transaksi para jamaah Haji dan Umrah.
Nantinya QRIS akan diintegrasikan dengan kartu Nusuk, yaitu kartu resmi yang digunakan jemaah selama beribadah di Tanah Suci. Sebagai informasi tambahan, Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan signifikan penggunaan QRIS di dalam negeri.
Hingga semester I 2025, jumlah pengguna QRIS telah mencapai 57 juta orang dan jumlah merchant mencapai 39,3 juta, di mana 93,16 persen di antaranya merupakan pelaku UMKM. Volume transaksi QRIS mencapai 6,05 miliar transaksi, dengan nilai transaksi sebesar Rp 579 triliun.
